Oman Air (WY), the national airline of the Sultanate of Oman, began its operations in 1993. Initially founded to serve key domestic routes, it has since undergone rapid growth and is today recognized as a major international carrier connecting cities around the world to Oman’s spectacular natural beauty, captivating charm and genuine openness. A Five-Star COVID-19 Airline Safety Rating from Skytrax and two consecutive (2021 and 2022) Five-Star Major Airline Ratings from the Airline Passenger Experience Association (APEX) are among its many industry accolades.
The airline has played a vital role in transforming Muscat into an important traffic hub in the Middle East, supporting adjacent commercial, industrial and tourism activities. With a fleet comprising ultra-modern, fuel-efficient aircraft that feature luxuriously appointed interiors, Oman Air is renowned for its exceptional products and services, both in the air and on the ground, and for the signature Omani hospitality available to guests on every flight.
Ongoing investments in new technologies, innovative products and enhanced guest services have solidified its position as a premium, multi-award-winning airline of outstanding repute. Both Oman Air and Oman Air Holidays proudly display the Safe Travels stamp from the World Travel and Tourism Council (WTTC) for best practices relating to standardized global health and hygiene protocols.
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk. atau dikenal sebagai Garuda Indonesia adalah Maskapai penerbangan nasional Indonesia yang berkantor pusat di Bandar udara Internasional Soekarno–Hatta. Maskapai ini adalah suksesor dari KLM Interinsulair Bedrijf. Garuda Indonesia merupakan anggota SkyTeam satu satunya di Indonesia dan Maskapai Terbesar kedua di Indonesia setelah Lion Air. Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan berjadwal ke sejumlah destinasi meliputi Benua Asia, Eropa, dan Australia dari Jakarta, serta kota fokus, maupun kota lain untuk penerbangan Haji. Maskapai ini adalah satu-satunya maskapai dari Indonesia yang terbang ke wilayah Eropa dan Oseania. Maskapai ini juga pernah terbang ke wilayah Amerika hingga akhir 1990an.
Pada puncak akhir 1980-an hingga pertengahan tahun 1990-an, Garuda mengoperasikan ke sejumlah jaringan penerbangan yang luas di seluruh dunia, dengan layanan terjadwal secara teratur ke Adelaide, Cairo, Fukuoka, Johannesburg, Los Angeles, Paris, Roma dan kota lainnya di Eropa, Asia dan Australia. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, terjadi krisis keuangan dan sistem operasional yang menghantam maskapai dengan keras, menyebabkan Garuda Indonesia memangkas layanan secara drastis. Pada tahun 2009, maskapai melakukan rencana modernisasi lima tahun yang dikenal sebagai Quantum Leap, yakni dimana program Emirsyah Satar yang merombak segalanya mulai dari bentuk, corak, logo dan seragam maskapai, serta armada dan fasilitas yang lebih baru dan lebih modern serta fokus baru pada pasar internasional, dan berhasil mendapatkan penghargaan maskapai seperti Most Improved Airline, 5-Star Airline, dan World's Best Cabin Crew juga didapatkan pada ajang penghargaan Internasional, Skytrax.
Maskapai ini juga mengoperasikan anak perusahaan berbiaya rendah, Citilink, yang menyediakan penerbangan murah ke beberapa tujuan Indonesia dan berdiri sendiri pada tahun 2012. Pada November 2018, maskapai mengambil alih operasi serta pengelolaan keuangan Sriwijaya Air melalui perjanjian Kerjasama operasional (KSO) Kerjasama ini berakhir pada Desember tahun 2019.